Walaupun kemarin waktu lomba catur di kabupaten aku nggak bisa menang tapi kekecewaan itu terobati dengan kemenanganku di tingkat desa…mungkin ‘gaungnya’ beda at least hal itu cukup membanggakan. Setelah dua malam bergelut dengan kotak hitam putih 8×8 aku memperoleh skor 4,5 dari 5 kali permainan. Sementara rival terberatku si Ahmad N (alias Black) juga mengumpulkan nilai yang sama 4,5. Nilai 0,5 kuperoleh saat tanding dengan Black di pertandingan ke dua. Karena sama-sama kuat akhirnya kami remis (0,5-0,5) , hasil yang pantas bagi kami berdua.
Setelah selesai 5 pertandingan saatnya dewan juri untuk mengumumkan juara 1,2 dan 3. Deg-degan juga siapa yang jadi juara apakah aku atau black? Setelah di hitung score lawan main selama 5 pertandingan aku memperoleh nilai lebih satu point di atas black [semakin tinggi total nilai lawan main kita dari seluruh babak berarti kita menang dengan kerja keras karena musuhnya termasuk ‘berat’]. Wuih nggak nyangka bisa jadi juara 1, padahal waktu remis aku pegang bidak putih. Alhasil dapat gelar Grand Master Kelurahan
Lumayan, hadiahnya bisa buat beli mie goreng + traktir keluarga 😀
Pingback: Kuis Catur « My Simple Blog